BAB V. SUMBER DAYA GENETIK (PLASMA NUTFAH)
1. PEMBUDIDAYAAN TANAMAN
Fungsi utama dari pusat–pusat sumber
daya genetika adalah termasuk dalam pemanfaatan :
1. Eksplorasi 2. Karantina 3.
Konservasi 4. Dalam pemakaiannya 5. Dokumentasi dan 6. Komunikasi dan
Pertukaran Bahan. Apabila kita lihat bahwa biji–biji tanaman dan bagian–bagian
vegetatif tanaman kemungkinannya akan dikumpulkan, dievaluasi, dimanfaatkan,
disimpan dan dibuang atau hilang perorangan atau oleh lembaga. Dengan melihat
fungsi utama dari pusat–pusat sumber daya maka dapat diketahui bahwa
bahan–bahan tersebut sangat berharga untuk menjelaskan bahan genetik yang
tersedia.
Dalam mengembangkan program pemuliaan,
pemulia tanaman harus dapat menggunakan sumber-sumber plasma nutfah yang
beraneka ragam. Suplai stok pemuliaan yang kontinyu dapat dijamin dengan
melakukan survai secara luas dari bahan genetik pada tujuan program, adanya
persediaan atau mengetahui cara mendapatkan plasma nutfah merupakan bagian
terbesar untuk menentukan keberhasilan dalam usaha untuk pelepasan suatu
varietas unggul. Pemulia tanaman yang bekerja pada program yang sudah
berkembang, biasanya memelihara stok biji bahan genetik dari hasil
penelitiannya sendiri dan mendapatkan bahan dari pemulia tanaman yang lain,
dari pusat–pusat sumber daya genetik dan dari berbagai badan – badan yang
menyimpan stok–stok genetik. Akumulasi atau pengumpulan plasma nutfah secara
luas merupakan salah satu langkah pertama dalam pengembangan program pemuliaan.
2. KOLEKSI PLASMA NUTFAH
Bank plasma nutfah stasiun–stasiun
introduksi tanaman, memelihara bahan genetik dari tanaman dengan spektrum luas
tetapi pada saat ini berbagai lembaga hanya memusatkan pada koleksi dan
pelestarian plasma nutfah dari tanaman spesifik yang disediakan untuk
pemulia–pemulia tanaman yang memerlukan.
a. Koleksi padi
Pada saat IRRI
didirikan sekitar tahun 1960, lembaga tersebut mulai mengumpulkan koleksi
varietas sebagai salah satu jalan yang sangat berguna untuk memberikan
pelayanan kepada pemulia–pemulia tanaman padi yang membutuhkan untuk tujuan
pemuliaan. Dilaporkan bahwa koleksi plasma nutfah padi di IRRI terdiri dari
lebih 50.000 accession jenis Oryza sativa,
1.500 accession dari Oryza glaberrina
(ras Afrika), 900 populasi dari type liar dan 650 tester–tester genetik dan
mutan–mutan.
b. Koleksi jagung
Pertanaman jagung
pada petani biasanya terdiri dari varietas hibrida dan varietas unggul adalah
merupakan pengganti dari varietas lokal atau strain asli, hal tersebut
menyebabkan banyak varietas lokal atau strain asli yang merupakan sumber utama
dapat terciptanya varietas unggul tidak ada lagi pada perladangan petani.
Tetapi ada bank–bank plasma nutfah dari tanaman jagung tersebut, yang merupakan
koleksi dari ras–ras atau starin asli. Pelaksanaan koleksi – koleksi secara
luas dari ras–ras asli telah dikerjakan di Meksiko, Amerika Tengah dan Selatan,
beberapa pulau dari Karibia, di bagian timur dari Himalaya termasuk Bhutan,
Assam, Sikkim dari India, Nepal dan China barat daya. Kebanyakan dari accession
tersebut disimpan dalam 3 bank plasma nutfah yaitu :
1. CIMMYT (International Maize and Wheat
Improvement Center)
di Meksiko
2. ICA (National Agriculture Research
Institute) di Colombia
3. INIA (National Agriculture Research Institute) di Meksiko
Disamping 3 tempat
tersebut masih ada tempat penyimpanan dari banyak accession atau duplikatnya
dengan fasilitas penyimpanan yang permanen yaitu pada National Seed Storage
Laboratory di Fort Collins, Colorado.
Di Indonesia diduga
masih banyak ras–ras lokal, sehingga perlu segera adanya penanganan guna di
evaluasi, dicandra, dibuat katalognya dan disimpan.
c. Koleksi Biji
Legume
Perhatian terhadap
biji – biji legume agak kurang daripada tanaman serealia. Bank – bank plasma
nutfah untuk beberapa legume adalah sebagai berikut :
1. Kedele
-
INTSOY (International Soybean Institute) di
Urbana, Illinois.
-
IITA (International Institute of Tropical
Agriculture) di Ibadan, Nigeria.
-
AVRDC (Asian Vegetable Research and Development
Center), Shanghwa,
Taiwan.
2. Kacang Tanah
-
ICRISAT (International Crops Research
Institute for The Semi Arid Tropics), Hyderabad,
India.
-
Plant Introduction Station, Beltville,
Maryland.
3. Gudhe dan bermacam – macam tanaman
berpolong
-
ICRISAT (International Crops Research
Institute for The Semi Arid Tropics), Hyderabad,
India.
4. Ketela Pohon
-
CIAT (International Center of Tropical
Agriculture) di Cali, Colombia.
Sedangkan untuk pelestarian plasma nutfah sebetulnya ada 2 cara
yaitu :
1. Cara Pelestarian
IN SITU
Cara pelestarian
ini berupa koleksi tanaman hidup dan sifatnya pasif. Maksudnya hanya menangani
koleksi jangka panjang. Yang perlu dilakukan hanya pengawasan dan pengelolaan
plasma nutfah yang belum diusahakan. Pelestarian IN SITU dapat dilaksanakan di
dalam hutan, savanna, stepa atau biota lainnya, oleh karena itu cocok untuk
jenis – jenis liar, sebab pelestarian jenis – jenis liar sering menimbulkan
kesulitan sebab :
-
Faktor adaptasi terhadap daerah dan daur
hidup
-
Faktor hama
dan penyakit di daerah baru
-
Ukuran perawakan tumbuh dan daur hidupnya.
Contoh : Bentuk
pelestarian secara IN SITU adalah cagar alam atau daerah terlindung.
2. Cara Pelestarian
EX SITU
Cara pelestarian
ini sifatnya aktif, maksudnya ialah aktif dalam kegiatan memperbanyak,
evaluasi, pelayanan material untuk pemulia, peneliti dan pemakai yang lain,
apabila perlu juga melayani pembaharuan koleksi. Ada
beberapa bentuk pelestarian EX SITU yaitu :
a. Bentuk tumbuhan
hidup contohnya : kebun raya, kebun buah–buahan, arboreta, kebun tanaman
introduksi, kebun pemuliaan dan kebun–kebun yang lain.
b. Pelestarian
dalam bentuk penyimpanan biji
Contoh dari pelestarian ini sudah disebut di
atas antara lain di IRRI koleksi padi, CIMMYT untuk biji jagung
dan sebagainya.
c. Pelestarian
dalam bentuk penyimpanan tepung sari
d. Penyimpanan
dalam bentuk Meristem.
Cara pelestarian b,
c dan d adalah dengan perlakuan tertentu antara lain dengan penurunan suhu
penyimpanan, memperkecil tekanan O2, memperkecil kadar air dan juga
perlu sterilisasi.
3. BANK PLASMA NUTFAH
Pelestarian sifat–sifat unggul budidaya
merupakan salah satu tujuan para pemulia tanaman. Di samping itu pelestarian
variabilitas tanaman perlu dilakukan. Mungkin dengan tidak kita sadari telah
banyak varietas tanaman yang semula tumbuh subur di sekitar kita semakin jarang
kita temui dewasa ini. Sebagai contoh kini sangat langka kita temukan buah
mundu, buah bala dijual di pasaran. Padahal kedua jenis buah ini cukup sedap cita
rasanya. Oleh karena itu dewasa ini para ahli botani, seleksionis dan para
ilmuan lain sudah menyadari akan pentingnya memelihara kelestarian sumber
genetis yang berguna untuk maksud–maksud tertentu. Maka diadakan tempat
tertentu yang bertugas memelihara, mengembangkan serta menjamin kelestarian
hidup jenis–jenis tanaman tertentu. Tempat–tempat tersebut terkenal Germ Plasm
Bank atau Bank Plasma Nutfah. Masing–masing bank memelihara koleksi tanaman
tertentu. Ada beberapa bank Plasma
Nutfah yang perlu diketahui, yaitu :
1. IRRI :
International Rice Institute berlokasi di Los Banos, Philipina dengan koleksi
tanaman padi
2. AVRDC : Asian
Vegetable Research
Development Center
Lokasi : Taiwan
Koleksi : kacang hijau, kedele, kacang tanah, kara
3. ICRISAT :
International Crop Research Institute for Semi Arid Tropic
Lokasi : Haiderabad,
India
Koleksi : Kacang - kacang
4. ITTA :
International Institute of Tropical Agriculture
Lokasi : Ibadan,
Nigeria
5. CYMMIT :
International Maize and Wheat Improvement
Center
Lokasi : Meksiko
Koleksi : jagung, sorghum, wheat
6. USDA :
Departemen Pertanian USA
Koleksi : barley dan wheat
7. CIP : International
Potato Center
Lokasi : Lima,
Peru
Koleksi : tanaman kentang
8. CIAT :
Centro International de Agriculture Tropical
Lokasi : Kolombia
Koleksi : tanaman hortikultura.
4. PUSAT – PUSAT GENE
Sudah kita ketahui bahwa di dalam menambah
variabilitas tanaman secara introduksi kita harus teliti dan hati–hati.
Pengetahuan tentang dimana forma–forma tanaman yang dibudidayakan orang paling
banyak didapat sangatlah diperlukan. Dalam hal ini NIKOLAI IVANOVICH VAVILOV,
seorang ahli botani Rusia berpendapat bahwa ada hubungan antara letak
geografis, iklim dengan forma–forma tanaman yang mempunyai genotipe tertentu.
Dari hasil penelitian pengamatan serta
ekspedisinya keliling dunia VAVILOV berkesimpulan bahwa ada aturan dan
ketentuan tentang penyebaran geografis dari tanaman. Maka lahirlah teori
VAVILOV tentang pusat–pusat gene atau pusat asal tanaman atau center of origin.
Ia mengatakan bahwa yang disebut dengan pusat gene ialah daerah dimana suatu
species tanaman terdapat dalam kelompok–kelompok yang besar yang terdapat
persamaan di dalam penimbunan gen–gennya. Selanjutnya VAVILOV berpendapat bahwa
pusat gen terdapat sifat–sifat yang dominan yang selalu terlihat sedang semakin
jauh dari pusat tersebut sifat dominan makin berkurang dan semakin nampak sifat
resesif. Di pusat gene keanekaragaman tanaman juga sangat tinggi. Dari satu
jenis tanaman didapati banyak jenis yang serupa, hanya karenanya VAVILOV
beranggapan bahwa center of origin ya center of diversity. Tetapi pendapat ini
bertolak belakang dengan pendapat murid VAVILOV sendiri HARLAND dan ANDERSON
yang mengatakan bahwa center of origin memang merupakan center of diversity,
tetapi center of diversity belum tentu merupakan center of origin.
Pendapat HARLAND dan ANDERSON
ini muncul setelah mereka melakukan ekspedisi ke daerah Turki, dimana mereka
menemukan tempat–tempat yang penuh variabilitas tanaman (diversitasnya tinggi)
tetapi ternyata tempat itu bukanlah tempat asal tanaman tersebut. Selanjutnya
mereka menemukan tempat–tempat yang dinamai microcenter–microcenter di daerah
pusat–pusat gen. Microcenter
yaitu daerah–daerah sempit di dalam wilayah pusat gen dimana tanaman yang
berkembang di tempat ini ternyata mempunyai perkembangan ekologi yang lebih
lanjut daripada tanaman–tanaman di sekitarnya.
HARLAND dan ANDERSON
berpendapat bahwa di center of origin terdapat variabilitas tanaman yang begitu
tinggi disebabkan oleh adanya populasi hybrid sebagai hasil persilangan
species–species yang ada di situ.
Menurut VAVILOV di dunia ada delapan pusat
gen. Masing–masing pusat gen dipisahkan oleh gunung–gunung yang tinggi, lautan
yang luas, benua dan padang pasir.
Jadi secara praktis masing–masing pusat gen merupakan pusat perkembangan
tanaman yang tidak saling mempengaruhi. Kedelapan pusat gen tersebut adalah :
1. Pusat gen Tiongkok Tengah dan Barat
Daerah ini merupakan pusat gen yang terluas
dan merupakan tempat asal tanaman
-
Panicum Itclicum
-
Panicum frumentaceum
-
Sorghum
-
Jagung
-
Kedele
-
Kara
-
Tebu
-
Ketela rambat
-
Sawi
-
Rami
-
Camphor
-
Opium
-
Ginseng
-
Kayu manis
-
Wijen
-
Barambang
-
Kobis
-
Terong
-
Timun
-
Labu
-
Waluh
-
Sla
-
Asparagus
Buah – buahan seperti : buah pear,
apricot, apel, jeruk peakh
2. Pusat gen Asia Tenggara
Pusat gen kedua disebut pusat gen Hindustan
yang meliputi daerah : kepulauan Malaysia,
Jawa, Sumatra, Philipina,
Burma, Muangthai dan Indonesia.
Daerah ini merupakan tempat asal tanaman – tanaman :
-
Kacang Hijau
-
Kacang panjang
-
Terong
-
Tebu
-
Kapas
-
Serat Nanas
-
Merica
-
Gom Arab
-
Indigo
-
Pace
-
Mangga
-
Berbagai Macam Jeruk
-
Padi
-
Kelapa
-
Wijen
-
Anggrek
-
Lobak
-
Pisang
VAVILOV berkomentar untuk pusat gen yang
kedua ini bahwa daerah India
merupakan tempat lahir tanaman padi, tebu, berbagai tanaman legume dan
buah–buahan dari daerah tropika.
3. Pusat gen Asia Tengah
Pusat yang ketiga ini meliputi daerah India
barat laut yang disebut Punjab, Kashmir,
Afganistan, Republik Soviet, Tajikistan
dan Usbekistan. Tian Shian bagian barat. Daerah ini tempat asal tanaman gandum,
kapri, buncis, kacang hijau, wortel, mentimun, sawi, lobak, brambang, bawang,
bayam, buah – buahan optical, pear, anggur.
VAVILOV mengatakan bahwa pusat gen ketiga
ini kurang dibandingkan dengan pusat gen pertama dan kedua dipandang dari segi
asal tanaman yang dibudidayakan orang.
4. Pusat gen Timur dekat
Pusat gen keempat ini disebut pusat gen Asia
Minor. Daerahnya meliputi daerah Trancaucasia,
Iran dan dataran tinggi
Turkinennistan. Di daerah ini paling sedikit ada sembilan species Triticum
(gandum) yang tumbuh menyebar di pusat gen ini. Tanaman makanan ternak alfalfa,
wijen, delima, anggur, buah pear dan beberapa jenis keluarga kobis seperti daun
sla, rape, mustard, calc, tursitip, brambang, bawang tumbuh di daerah ini pula.
5. Pusat gen Mediterania
VAVILOV menyatakan bahwa pusat gen kelima
ini merupakan pusat asal tanaman makanan ternak yang utama. Daerah ini juga
sepadan kekayaannya akan tanaman sayur – sayuran dengan pusat gen yang pertama.
Banyak tanaman budidaya di negeri daerah Mediterania seperti tanaman barley,
buncis, kacang – kacangan ternyata merupakan pusat asal tanaman : lavender,
mentol, papermint, rasemery, asparagus, brambang, buncis dan anggur.
6. Pusat gen Abyssinin
Daerah pusat gen keenam Abyssinin meliputi
daerah Ethiopia
dan Eritrea. Daerah
ini merupakan pusat asal tanaman gandum (wheat) yang utama, juga bermacam –
macam jenis barley. Disamping itu tanaman – tanaman lain yang berasal dari
daerah ini ialah : kapri, wijen, safflower, jarak, kopi Arabica, brambang dan
bawang.
7. Pusat gen Meksiko Selatan dan Amerika Tengah
Daerah ini merupakan asal tanaman jagung.
Selain itu tanaman penting lain yang berasal dari daerah ini ialah:
kacang–kacangan, lombok, kapas, buncis, semangka, waluh, jipang, merica, sisal,
agare, coklat, pepaya, avokadu. Diperkirakan di pusat gen inilah mula pertama
tanaman coklat dibudidayakan. VAVILOV mengatakan disinilah rumah tanaman
kacang–kacangan, ketela rambat dan lombok.
8. Pusat gen Amerika Selatan
Pusat gen kedelapan meliputi Peru, Bolivia,
Equador dan Columbia, merupakan tempat asal tanaman – tanaman yang berumbi
termasuk beberapa jenis kentang. VAVILOV membagi gen ke delapan ini menjadi
dua:
-
Ialah pusat gen Chili dengan tanaman
kentangnya
-
Ialah pusat gen Brazilia-Paraguay dengan
tanaman ubi kayu, kacang tanah, cacao, karet, nanas, tembakau dan kina. Peru
adalah tempat asal tanaman tomat, jagung dan phaseolus lunatus.
Dalam penelitian sifat–sifat tanaman atau
species tanaman VAVILOV diilhami oleh pendapat DARWIN yang meneliti sifat–sifat
hewan, dibawah pengaruh proses domestikasi. DARWIN menyatakan : sifat–sifat
yang sejenis atau serupa kadang–kadang muncul di beberapa varietas atau ras
yang berasal dari species yang sama dan lebih jarang pada keturunan tanaman
yang speciesnya sangat berbeda.
Oleh VAVILOV pernyataan DARWIN tersebut
diatas ternyata dinyatakan berlaku pula di dunia flora sehingga munculah hokum
: “Law of Homologous Aeries in Variation” yang kurang lebih berbunyi : bila
suatu sifat kedapatan bervariasi pada suatu species maka akan muncul pula suatu
kecenderungan adanya variasi sifat pula pada species – species yang masih
sekeluarga dan bila suatu sifat berupa sifat konstant yang dimiliki suatu
species, akan cenderung bersifat konstant pula pada species – species yang
masih sekeluarga.
No comments:
Post a Comment